Scroll untuk baca artikel
BANGKAUncategorized

Gubernur Hidayat Arsani Dorong Pelabuhan Belinyu Jadi Gerbang Ekspor Utama

356
×

Gubernur Hidayat Arsani Dorong Pelabuhan Belinyu Jadi Gerbang Ekspor Utama

Sebarkan artikel ini

JENDELABABEL.COM, BANGKA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) serius menghidupkan kembali kejayaan maritim di daerahnya. Rabu (9/7/2025).

Melalui rencana pembangunan pelabuhan ekspor berskala besar di Belinyu, Kabupaten Bangka, Pemprov Babel menargetkan kawasan tersebut menjadi gerbang utama ekspor, khususnya kontainer.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, mengatakan Belinyu dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan strategis.

“Lokasinya dekat dengan Singapura dan memiliki kedalaman laut yang memadai, sehingga memungkinkan kapal berbobot 50.000 ton untuk bersandar,” ujar Hidayat Arsani saat memantau Pelabuhan Belinyu. 

Ia menambahkan, pembangunan pelabuhan ini juga menjadi langkah untuk membangkitkan kembali kejayaan Pelabuhan Tanjung Gudang di masa lalu.

“Kita akan membuat program ini menjadi pelabuhan ekspor, pelabuhan kontainer khusus ekspor,” tegasnya.

Dijelaskan Hidayat, seluas 400 hektare ini telah diusulkan kepada kementerian terkait agar Belinyu dapat ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri.

Tujuan utamanya untuk menarik investor dengan menawarkan fasilitas bebas pajak seperti yang diterapkan di Batam.

Meski status KEK Belinyu belum resmi, Hidayat Arsani optimistis hal tersebut akan terwujud.

“Belum, masih diusulkan. Kemarin kita usulkan di Pangkalpinang untuk kawasan pariwisatanya, tapi untuk Belinyu kita fokuskan pada ekspor,” katanya.

Hidayat Arsani juga menyampaikan, Belinyu memiliki potensi ganda baik untuk pengembangan industri maupun pariwisata.

“Belinyu potensial untuk pariwisata, pelabuhan, perjalanan, dan sumber daya alam. Banyak pertimbangan di sini,” ujarnya.

Untuk membiayai proyek senilai sekitar Rp10 triliun ini, Pemprov Bangka Belitung memastikan tidak menggunakan dana APBD. Seluruh pembiayaan akan ditanggung investor swasta, khususnya dari investor Tiongkok yang disebut sudah dua kali melakukan survei lokasi.

“Pemda tidak mungkin membangun ini dengan dana sendiri, karena anggaran kita terbatas. Jadi kita mengandalkan investor dan bekerja sama dengan sistem bagi hasil.” katanya.

Skema kerja sama akan melibatkan perusahaan yang bekerja sama dengan Pemprov, di mana seluruh biaya pembangunan dan investasi akan ditanggung pihak investor dari Tiongkok.

“Pemerintah Provinsi Bangka Belitung tidak akan mengeluarkan dana sepeser pun. Kita memanfaatkan sumber daya alam sebagai aset, dan akan mendapatkan 30 persen dari total pembangunan proyek ini,” jelasnya.

Proyek ini akan mencakup pembangunan berbagai fasilitas vital seperti dermaga kapal, terminal kontainer, pergudangan, dan fasilitas ekspor dengan tujuan utama ke Singapura.

Selain itu, rencana pembangunan sentral batu bara juga disiapkan untuk menampung pasokan dari seluruh Sumatera sebelum diekspor.

Gubernur berharap pembangunan Pelabuhan Belinyu dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, terutama dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan aktivitas perdagangan di Kabupaten Bangka.

“Mudah-mudahan Tuhan menghendaki, Pelabuhan Belinyu ini dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perdagangan di kabupaten ini,” pungkasnya. (Resda)





























Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *