Scroll untuk baca artikel
BANGKA BELITUNGPANGKALPINANG

Insiden Tongkang Tabrak Tiang, Novri Pertanyakan Kualitas Jembatan Emas Anggaran 400M

156
×

Insiden Tongkang Tabrak Tiang, Novri Pertanyakan Kualitas Jembatan Emas Anggaran 400M

Sebarkan artikel ini

Pangkalpinang – Warga Bangka Belitung dihebohkan dengan insiden tertabraknya Jembatan Emas, salah satu icon kebanggaan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung, oleh kapal tongkang BLUE SAPHIRE Asal Kita Batam tanpa awak. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (26/6/2025), saat kapal tongkang yang ditarik oleh tugboat MAJESTIC ARTIC lepas kendali akibat tali towing putus dan menghantam pengaman sisi sungai Jembatan Emas.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar di tengah masyarakat terkait kualitas dan ketahanan konstruksi Jembatan Emas yang dibangun dengan anggaran fantastis, hingga mencapai sekitar Rp 400 miliar.

Satu diantaranya datang dari Novri, Ketua Pengurus Wilayah Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa Pemuda Pancasila Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kepada Jendela Babel dirinya menyampaikan tanda tanya besar terhadap kontruksi yang menghabiska anggaran ratusan miliaran rupiah.

“Ini aneh, masa hanya ditabrak tongkang tanpa mesin yang hanya terbawa arus pasang air laut, bisa roboh salah satu bagian pengaman jembatan? Padahal itu proyek besar, dananya tidak sedikit,” ujar Novri.

Novri, Ketua Pengurus Wilayah Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa Pemuda Pancasila Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Ditegaskan Novri, pihaknya akan segera melayangkan surat resmi ke Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung dan Kejaksaan Agung RI untuk meminta pengusutan menyeluruh terhadap proyek pembangunan Jembatan Emas tersebut.

Ia menilai, insiden ini menjadi indikasi lemahnya kualitas konstruksi jembatan yang seharusnya menjadi infrastruktur andalan, sekaligus jalur strategis yang menghubungkan wilayah daratan dan pelabuhan utama di Pangkalbalam.

“Sangat kami sayangkan. Kalau yang ditabrak itu tiang penyangga utama tengah jembatan, bisa-bisa jembatan ini runtuh total. Dampaknya bukan hanya pada masyarakat Bangka, tapi perekonomian dan jalur pelayaran pun bisa lumpuh,” tambahnya.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah provinsi maupun instansi teknis terkait kondisi terbaru Jembatan Emas pasca-insiden. Namun, desakan masyarakat agar dilakukan audit konstruksi dan investigasi menyeluruh semakin menguat.

Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa Pemuda Pancasila juga memastikan akan terus mengawal perkembangan kasus ini hingga tuntas, demi memastikan tidak ada potensi korupsi atau kelalaian dalam proyek infrastruktur strategis tersebut.

Sementara, KSOP (Keselamatan dan Keamanan Operasi Pelabuhan) Pangkalbalam yang memiliki tugas penting dalam menjaga keselamatan dan keamanan di pelabuhan, serta bertugas memastikan bahwa kegiatan operasional pelabuhan berjalan dengan lancar dan aman. Hingga berita ini diturunkan, masih terus dalam upaya untuk diminta tanggapan.

Tugas KSOP

1. Mengawasi kegiatan operasional pelabuhan KSOP memastikan bahwa kegiatan operasional pelabuhan berjalan dengan aman dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2. Mengatur keselamatan kapal KSOP memastikan bahwa kapal-kapal yang beroperasi di pelabuhan memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan, termasuk pemeriksaan kondisi kapal dan peralatan keselamatan.
3. Mengawasi bongkar muat barang KSOP memastikan bahwa proses bongkar muat barang dilakukan dengan aman dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
4. Mengatur keamanan pelabuhan KSOP memastikan bahwa keamanan pelabuhan terjaga dengan baik, termasuk pengawasan terhadap akses masuk dan keluar pelabuhan.
5. Menginvestigasi kecelakaan KSOP melakukan investigasi terhadap kecelakaan atau insiden yang terjadi di pelabuhan untuk mengetahui penyebabnya dan mengambil tindakan pencegahan. (Redaksi/NV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *